Peri CintaQ

Peri CintaQ

Cari Blog Ini

Kamis, 01 Maret 2012

Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI

Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI

Pembelajaran kooperatif tipe TAI dikembangkan oleh Slavin (http://p4tkmatematika.org/downloads/ppp/PPP_Pembelajaran_Kooperatif.pdf). Tipe ini mengkombinasikan keunggulan pembelajaran kooperatif dan pembelajaran individual. Tipe ini dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara individual. Hasil belajar individual dibawa ke kelompok-kelompok untuk didiskusikan dan saling dibahas oleh anggota kelompok, dan semua anggota kelompok bertanggung jawab atas keseluruhan jawaban sebagai tanggung jawab bersama.

TAI termasuk dalam pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran TAI, siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil (4 sampai 5 siswa) yang heterogen dan selanjutnya diikuti dengan pemberian bantuan secara individu bagi siswa yang memerlukannya. Melalui pembelajaran kelompok, diharapkan para siswa dapat meningkatkan pikiran kritisnya, kreatif, dan menumbuhkan rasa sosial yang tinggi.

Sebelum dibentuk kelompok, siswa diajarkan bagaimana bekerja sama dalam suatu kelompok. Siswa diajari menjadi pendengar yang baik, dapat memberikan penjelasan kepada teman sekelompok, berdiskusi, mendorong teman lain untuk bekerja sama, menghargai pendapat teman lain.

Salah satu ciri pembelajaran kooperatif adalah kemampuan siswa untuk bekerja sama dalam kelompok memiliki tugas setara. Oleh karena itu, pada pembelajaran kooperatif keberhasilan kelompok sangat diperhatikan, maka siswa yang pandai dapat mengembangkan kemampuan dan ketrampilannya, sedangkan siswa yang kurang pandai akan terbantu dalam memahami permasalahan yang diselesaikan dalam kelompok tersebut.

Model pembelajaran TAI memiliki 8 (delapan) komponen yaitu sebagai berikut (Slavin, 1995: 101–104).

  1. Teams yaitu pembentukan kelompok heterogen yang terdiri atas 4 sampai 5 siswa.
  2. Placement Test yakni pemberian pre-test kepada siswa atau melihat rata-rata nilai harian siswa agar guru mengetahui kelemahan siswa pada bidang tertentu.
  3. Curriculum Materials yaitu siswa bekerja secara individu tentang materi kurikulum penutup penambahan, pengurangan, perkalian, pembagian, pecahan, perbandingan, persen, statistika, dan aljabar.
  4. Team Study yaitu tahapan tindakan bantuan secara individual kepada siswa yang membutuhkannya.
  5. Team Scores and Team Recognition yaitu pemberian skor terhadap hasil kerja kelompok dan pemberian kriteria penghargaan terhadap kelompok yang berhasil dalam menyelesaikan tugas.
  6. Teaching Group yakni pemberian materi secara singkat dari guru menjelang pemberian tugas kelompok.
  7. Fact Test yaitu pelaksanaan tes-tes kecil berdasarkan fakta yang diperoleh siswa.
  8. Whole-Class Units yaitu pemberian materi oleh guru kembali di akhir waktu pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah.

Langkah – langkah pembelajaran kooperatif tipe TAI sebagai berikut. (http://p4tkmatematika.org/downloads/ppp/PPP_Pembelajaran_Kooperatif.pdf )

  1. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari materi pembelajaran secara individual yang sudah dipersiapkan oleh guru.
  2. Guru memberikan kuis secara individual kepada siswa untuk mendapatkan skor dasar atau skor awal.
  3. Guru membentuk beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4–5 siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda baik tingkat kemampuan (tinggi, sedang dan rendah) Jika mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta kesetaraan jender.
  4. Hasil belajar siswa secara individual didiskusikan dalam kelompok. Dalam diskusi kelompok, setiap anggota kelompok saling memeriksa jawaban teman satu kelompok.
  5. Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan memberikan penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari.
  6. Guru memberikan kuis kepada siswa secara individual
  7. Guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya (terkini).

Menurut Slavin pemberian penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar dari nilai dasar (awal) ke nilai kuis/tes setelah siswa bekerja dalam kelompok. (http:// p4tkmatematika. org/ downloads/ ppp /PPP_ Pembelajaran _ Kooperatif. pdf) cara-cara penentuan nilai penghargaan kepada kelompok dijelaskan sebagai berikut.

Langkah-langkah penghargaan kelompok:

  • Menentukan nilai dasar (awal) masing-masing siswa. Nilai dasar (awal) dapat berupa nilai tes/kuis awal atau menggunakan nilai ulangan sebelumnya.
  • Menentukan nilai tes/kuis yang telah dilaksanakan setelah siswa bekerja dalam kelompok, misal nilai kuis I, nilai kuis II, atau rata-rata nilai kuis I dan nilai kuis II kepada setiap siswa yang kita sebut nilai kuis terkini.
  • Menentukan nilai peningkatan hasil belajar yang besarnya ditentukan berdasarkan selisih nilai kuis terkini dan nilai dasar (awal) masing-masing siswa dengan menggunakan kriteria berikut ini.

Penghargaan kelompok diberikan berdasarkan rata-rata nilai peningkatan yang diperoleh masing-masing kelompok dengan memberikan predikat cukup, baik, sangat baik dan sempurna.

Kriteria untuk status kelompok.

  1. Cukup, bila rata-rata nilai peningkatan kelompok kurang dari 15 (rata-rata nilai peningkatan kelompok , 15).
  2. Baik, bila rata-rata nilai peningkatan kelompok antara 15 dan 20 (15 rata-rata nilai peningkatan kelompok < 20).
  3. Sangat baik, bila rata-rata nilai peningkatan kelompok antara 20 dan 25 (20 ≤ rata-rata peningkatan kelompok < 25)
  4. Sempurna, bila rata-rata nilai peningkatan kelompok lebih atau sama dengan 25 (rata-rata nilai peningkatan kelompok ≥ 25).