Peri CintaQ

Peri CintaQ

Cari Blog Ini

Selasa, 07 Oktober 2014

KELAINAN PADA SISTEM GERAK MANUSIA


Penyakit / Kelainan:
A) Pada tulang
1. Kiposis / Kyphosis
Kiposis adalah suatu gangguan pada tulang belakang di mana tulang belakang melengkung ke depan yang mengakibatkan penderita menjadi terlihat bongkok
http://2.bp.blogspot.com/-ys2zy6Ta26M/ULHbC0UiCWI/AAAAAAAAACw/NVgV7yONVko/s1600/kifosis.jpg
  
2. Lordosis
Lordosis adalah suatu gangguan pada tulang belakang di mana tulang belakang melengkung ke belakang yang mengakibatkan penderita menjadi terlihat bongkok ke belakang.
http://1.bp.blogspot.com/-4x2B95lo3Gc/ULHbjkwh48I/AAAAAAAAAC4/s9GPDCssr2Y/s320/lordosis.jpg
  
3. Skoliosis / Scoliosis / Skeliosis
Skoliosis adalah suatu gangguan pada tulang belakang di mana tulang belakang melengkung ke samping baik kiri atau kanan yang membuat penderita bungkuk ke samping.
http://4.bp.blogspot.com/-vVbcqWnYiCs/ULHb37MEm6I/AAAAAAAAADA/FA0AJOMSGk4/s320/skeliosis.jpg
 
4. Sublubrikasi
Sublubrikasi adalah kelainan pada tulang belakang pada bagian leher yang menyebabkan kepala penderita gangguan tersebut berubah arah ke kiri atau ke kanan.
http://4.bp.blogspot.com/-fUhQ_3WsLgY/ULHcxYj4nHI/AAAAAAAAADI/4SeK-TiOknc/s320/sublubrikasi.jpeg
 
5.Osteomalacia
Penyakit ini mengakibatkan tulang menjadi lunglai diakibatkan kekurangan
vitamin D atau kesalahan metabolisme di dalam tubuh
http://3.bp.blogspot.com/-AuDrC-9JXQc/ULHdeMQSJtI/AAAAAAAAADY/Zjv-U30ak2U/s320/osteomalacia.jpg
 
 6.Rickets
Rickets sering dialami oleh anak-anak yang sedang tumbuh. Formasi tulang pada penderita rickets abnormal, yaitu terjadi penumpukan kalsium di dalam tulang karena terlalu banyak mengonsumsi susu berkalsium atau akibat radiasi sinar matahari.
http://1.bp.blogspot.com/-3F6W7PJMIs4/ULHdkePCsOI/AAAAAAAAADg/foCY0oUk938/s320/rickets.jpg

http://3.bp.blogspot.com/-AuDrC-9JXQc/ULHdeMQSJtI/AAAAAAAAADY/Zjv-U30ak2U/s320/osteomalacia.jpg
 
7.OsteomyelitisInfeksi ini menyerang tulang dan diakibatkan oleh bacteremia  yang menyebar dan mengurangi kekuatan tulang.

8.Osteoporosis yaitu suatu penyakit yang menyebabkan tingkat kepadatan tulang menurun. Osteoporosis menggerogoti kekuatan tulang trabecular sehingga kekuatannya berkurang drastis, juga tulang cortical menipis dan secara keseluruhan tulang akan mudah patah.
Penyakit ini mengintai orang yang sudah lanjut dan wanita yang memasuki masa menopause.
http://2.bp.blogspot.com/-AfuTMeWdVVU/ULHdFYJyMKI/AAAAAAAAADQ/NO1c4WOAxnc/s320/osteoporosis-aging.jpg
  
9.Fraktura  tulang adalah retak tulang atau patah tulang yang umumnya terjadi akibat benturan, kelebihan beban, tekanan, dan lain sebagainya.
Fraktura tulang sederhana yaitu keretakan tulang yang tidak melukai organ-organ yang ada di sekelilingnya. Fraktura kompleks adalah keretakan tulang yang menyebabkan luka pada organ di sekitarnya.
http://1.bp.blogspot.com/-X2cbfbvgohk/ULHeQPa5EBI/AAAAAAAAADw/ttbqYvzF1WI/s1600/fraktura.jpg




10.Mikrosefalus / MicrocephalusMikrosefalus adalah kelainan pertumbuhan terkorak kepala yang menyebabkan kepala penderita terlihat lebih kecil dari normal.  
http://1.bp.blogspot.com/-M7QAbCfxHgc/ULHeotMfULI/AAAAAAAAAD4/KjLJdhfAoL8/s1600/mikrosefalus.jpg
  
  
Penyakit / Kelainan:
 
B) Pada sendi
1. Keseleo / Terkilir / Sprained
Terkilir atau keseleo adalah gangguan sendi akibat gerakan pada sendi yang tidak biasa, dipaksakan atau bergerak secara tiba-tiba. Umumnya kesleo bisa menyebabkan rasa yang sangat sakit dan bengkak pada bagian yang keseleo.
http://4.bp.blogspot.com/-buVaW-AirJM/ULHe_SoVBtI/AAAAAAAAAEA/_Hk-B4MrxhU/s1600/Sprained.jpeg
 
2. Dislokasi / Dislocation
Dislokasi adalah gangguan pada sendi seseorang di mana terjadi pergeseran dari kedudukan awal.
http://2.bp.blogspot.com/-vPSfclsT4H4/ULHfMYqIL6I/AAAAAAAAAEI/1vLNpCO7A-I/s320/dis.jpg
 
3. Artritis / Arthritis
Artritis adalah radang sendi yang memberikan rasa sakit dan terkadang terjadi perubahan posisi tulang. Salah satu contoh artritis yang terkenal adalah rematik.
http://3.bp.blogspot.com/-_JbGIg1YMcQ/ULHfl4hZBsI/AAAAAAAAAEQ/GiTgoG8nkTU/s320/arth.jpg
 
4. Ankilosis / Ankylosis
Ankilosis adalah gangguan pada sendi dan menyababkan sendi tidak dapat digerakkan di mana ujung-ujung antar tulang serasa bersatu.
http://4.bp.blogspot.com/-U95z47siioA/ULHgCVp2EDI/AAAAAAAAAEY/HZsDtyo1Ixw/s1600/ank.jpg
 
 



Penyakit / Kelainan:
 
C) Pada otot
1. Kelelahan Otot
Kelelahan otot adalah suatu keadaan di mana otot tidak mampu lagi melakukan kontraksi sehingga mengakibatkan terjadinya kram otot atau kejang-kejang otot.
http://3.bp.blogspot.com/-WRmRJuRFOpI/ULHgeFwKRYI/AAAAAAAAAEg/ZW4vYCnC4r4/s1600/otot.jpg
 
2. Astrofi Otot
Astrofi otot adalah penurunan fungsi otot akibat dari otot yang menjadi kecil dan kehilangan fungsi kontraksi. Biasanya disebabkan oleh penyakit poliomielitis.
http://1.bp.blogspot.com/-zCsFPC4TKM0/ULHg8vzE8-I/AAAAAAAAAEo/eBvn0gur5YQ/s320/muscular-atrophy.jpg
3. Distrofi Otot
Distrofi otot adalah suatu kelainan otot yang biasanya terjadi pada anak-anak karena adanya penyakit kronis atau cacat bawaan sejak lahir.
http://1.bp.blogspot.com/-nxNUkZ-VXRQ/ULHhIvvdFYI/AAAAAAAAAEw/KGjHV7IPI_I/s320/Distrofi+Otot+Duchenne.jpg
 
4. Kaku Leher / Leher Kaku / Stiff
Kaku leher adalah suatu kelainan yang terjadi karena otot yang radang / peradangan otot trapesius leher karena salah gerakan atau adanya hentakan pada leher serta menyebabkan rasa nyeri dan kaku pada leher seseorang.
http://2.bp.blogspot.com/--MImXGSKZBY/ULHhVgjDOqI/AAAAAAAAAE4/EthnVlv6xss/s1600/stiff.jpeg
 
 
5. Hipotrofit Otot
Hipotrofit otot adalah suatu jenis kelainan pada otot yang menyebabkan otot menjadi lebih besar dan tampak kuat disebabkan karena aktivitas otot yang berlebihan yang umumnya karena kerja dan olahraga berlebih.
 
6. Hernis Abdominal
Hernis abdominal adalah kelainan pada dinding otot perut yang mengakibatkan penyakit hernia atau turun berok, yaitu penurunan usus yang masuk ke dalam rongga perut.
http://2.bp.blogspot.com/-zoiG2TFOmqg/ULHh-QOEVnI/AAAAAAAAAFA/UGOWM2O0Gpo/s320/hernias.jpg
Pencegahan :
A) Pada tulang
1. Berolahraga teratur akan mengurangi risiko terkena penyakit tulang. Dengan banyak bergerak, komposisi tulang akan padat dan dapat dihindari keropos atau patah tulang.

2. Asupan makanan harus yang bergizi dan berserat tinggi. Usahan untuk mengonsumsi susu berkalsium tinggi

3. Jika Anda merasa ada keluhan di seputar tulang atau persendian, segera berkonsultasi ke dokter.

4. Melakukan diet seimbang dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan kalsium dan vitamin D

5. Dianjurkan untuk tidak merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol


6. Melakukan tes kekuatan tulang secara rutin
Pencegahan :
B) Pada sendi
Terapi non obat :
1. menurunkan berat badan bagi yang kelebihan berat badan
2. latihan menguatkan otot paha dan pinggul untuk menjaga kebugaran tubuh
3. memakai knee brance selama diperlukan
4.selalu melakukan pemanasan dan menjaga berat badan ideal agar beban sendi menjadi ringan­­
5. memakan makanan, seperti: kedelai, buah, dan ikan
Terapi obat :
1.      obat antiradang dan nyeri
2.      suplemen untuk menumbuhkan tulang rawan
3.      obat pelumas sendi yang disuntikkan ke sendi
Pencegahan :
C) Pada otot
1. selalu melakukan pemanasan agar otot tidak tegang­­
2. Kram biasanya bisa dicegah dengan tidak segera berolahraga setelah makan dan dengan peregangan otot secara perlahan sebelum olahraga atau pergi tidur. Peregangan membuat otot dan tendon lebih fleksibel dan sedikit mungkin berkontraksi secara spontan. Tidak mengkonsumsi kafein (misalnya, pada kopi atau coklat) dan tidak merokok juga membantu untuk mencegah kram. Obat-obatan yang merangsang, seperti ephedrine atau pseudoephedrine (yang mengandung dekongestan pada banyak sekali obat-obatan di toko), harus tidak digunakan jika kram adalah sebuah masalah. Minum banyak cairan (terutama sekali minuman ringan yang mengandung potassium) setelah olahraga juga membantu mencergah kram.
3. jangan membawa barang yang berar
4. Mempertahankan atau meningkatkan kepadatan tulang dengan mengkonsumsi kalsium yang cukup
5. Melakukan olah raga dengan beban
6. Mengkonsumsi obat (untuk beberapa orang tertentu)

Selasa, 17 Desember 2013

MOTIVASI DAN PROSES PEMBELAJARAN



A.  Definisi Motivasi
Pada intinya, motivasi dapat diartikan sebagai:
1.    Dorongan yang timbul pada diri seseorang, secara disadari  atau tidak disadari, untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.
2.    Usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau sekelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Motivasi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
1.    Motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang (motivasi instrinsik)
2.    Motivasi dari luar yang berupa usaha pembentukan dari orang lain (motivasi ekstrinsik)
Menurut Abraham Maslow, seseorang termotivasi karena memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi.

B.  Motivasi dalam Pembelajaran di Kelas
Motivasi siswa berkaitan erat dengan keinginan siswa untuk terlibat dalam proses pembelajaran bagi terciptanya proses pembelajaran di kelas secara efektif, baik dalam proses maupun pencapaian hasil. Seorang guru merasa bersemangat ketika siswa yang dihadapi memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar.
Sejumlah indikator untuk mengetahui siswa yang memiliki motivasi dalam proses pembelajaran antara lain:
1.    Memiliki gairah yang tinggi.
2.    Penuh semangat.
3.    Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
4.    Mampu “jalan sendiri” ketika guru meminta siswa mengerjakan sesuatu.
5.    Memiliki rasa percaya diri.
6.    Memiliki daya konsentrasi yang tinggi.
7.    Kesulitan dianggap sebagai tantangan yang harus diatasi.
8.    Memiliki kesabaran dan daya juang yang tinggi.
Dalam proses pembelajaran ada siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi maupun yang motivasi belajar yang rendah. Sehingga kedua kelompok siswa tersebut tetap sama-sama harus diberikan pengembangan dan pembinaan.

C.  Proses Pembelajaran untuk Mengembangkan Motivasi Belajar Subjek Didik
Faktor-faktor yang dapat disinergikan untuk membangun dan mengembangkan motivasi siswa antara lain:
1.    Tataran di luar kelas, perhatian dan pengembangan dilakukan di luar kelas dengan cara-cara:
a.    Menekankan kepada siswa tentang arti pentingnya persiapan dalam menghadapi kehidupan masa depan serta berpikir dan bekerja semaksimal mungkin.
b.    Memberikan contoh kepada siswa tentang orang-orang sukses dalam kehidupan dan rahasia kesuksesan mereka yang patut ditiru.
c.    Menunjukkan kepada siswa kegunaan materi pelajaran yang dipelajari dengan kehidupan nyata sehari-hari.
2.    Tataran di dalam kelas, dilakukan dengan cara:
a.    Memberikan ganjaran kepada siswa untuk pekerjaan-pekerjaan yang diselesaikan.
b.    Target pencapaian belajar harus jelas.
c.    Kembangkan susasana yang memungkinkan siswa merasa diterima dan didukung.
d.   Usahakan merespon pertanyaan siswa secara positif dan segera memberikan pujian kepada siswa yang mampu mengajukan pertanyaan dengan baik.
e.    Dalam memberikan tugas, sebaiknya perlu dipecah ke dalam rangkaian tugas yang kecil-kecil sehingga siswa tidak akan merasa berat dalam mengerjakannya.
f.     Mengenalkan kepada siswa tentang “ketuntasan belajar”.
g.    Hindari menciptakan kompetisi yang terlalu intens di antara siswa.
h.    Guru harus menunjukkan kemampuan menguasai bahan yang diajarkan, antusiasisme, dan kemenarikan dalam mengajar.
D.  Pengembangan Motivasi Subjek Didik Melalui “Model Latihan Motivasi Diri” (Self-motivation Training Model)
Dengan menggunakan Latihan Motivasi Diri, siswa dituntut secara aktif mengembangkan motivasi belajarnya sendiri melalui aktivitasnya sendiri dan memantaunya sendiri. Enam kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mengembangkan motivasi belajarnya dengan menggunakan model ini antara lain:
1.    Mengembangkan motivasi intrinsik
Kegiatan yang dilakukan antara lain:
a.    Menulis tiga alasan mengapa belajar, dengan memfokuskan pada kebutuhan, rasa ingin tahu, dan kenyamanan dalam belajar.
b.    Memikirkan tentang apa yang akan dilakukan dalam belajar.
2.    Memantau motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik mencakup tujuan, nilai-nilai, dan minat orang lain yang mempengaruhi diri Anda. Motivasi ekstrinsik tidak jelek, hanya saja tidak seefektif motivasi intrinsik.
3.    Mendeskripsikan kegiatan apa saja yang dilakukan untuk mengembangkan motivasi belajarnya.
Disini kejujuran terhadap diri sendiri sangat dituntut agar dapat mencapai hasil yang maksimal.
4.    Memantau dan mendeskripsikan kemajuan kegiatan agar siswa mengetahui dengan sendirinya sampai dimana kemajuan yang telah dicapai serta sekurang-kurangnya apa yang masih ada.
5.    Memilih mentor untuk mengembangkan dan membantu semua siswa dengan kriteria-kriteria tertentu.
6.    Membuat kesimpulan dari keseluruhan kegiatan yang telah dilakukan sehingga dapat diketahui sampai dimana keefektifan diri siswa selama berlatih mengembangkan motivasi belajarnya sendiri.
Semua kegiatan tersebut dilakukan secara mandiri oleh siswa dengan menggunakan “Format Pantau Diri” yang harus dikerjakan, diisi, dan dilaporkan oleh siswa.