A. Definisi Motivasi
Pada
intinya, motivasi dapat diartikan sebagai:
1. Dorongan
yang timbul pada diri seseorang, secara disadari atau tidak disadari, untuk melakukan suatu
tindakan dengan tujuan tertentu.
2. Usaha-usaha
yang dapat menyebabkan seseorang atau sekelompok orang tertentu tergerak
melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Motivasi dapat dibagi menjadi dua
jenis, yaitu:
1. Motivasi
yang berasal dari dalam diri seseorang (motivasi instrinsik)
2. Motivasi
dari luar yang berupa usaha pembentukan dari orang lain (motivasi ekstrinsik)
Menurut Abraham Maslow, seseorang
termotivasi karena memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi.
B. Motivasi dalam Pembelajaran di Kelas
Motivasi
siswa berkaitan erat dengan keinginan siswa untuk terlibat dalam proses
pembelajaran bagi terciptanya proses pembelajaran di kelas secara efektif, baik
dalam proses maupun pencapaian hasil. Seorang guru merasa bersemangat ketika
siswa yang dihadapi memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar.
Sejumlah indikator untuk mengetahui siswa yang memiliki
motivasi dalam proses pembelajaran antara lain:
1. Memiliki
gairah yang tinggi.
2. Penuh
semangat.
3. Memiliki
rasa ingin tahu yang tinggi.
4. Mampu
“jalan sendiri” ketika guru meminta siswa mengerjakan sesuatu.
5. Memiliki
rasa percaya diri.
6. Memiliki
daya konsentrasi yang tinggi.
7. Kesulitan
dianggap sebagai tantangan yang harus diatasi.
8.
Memiliki kesabaran dan daya juang yang
tinggi.
Dalam proses
pembelajaran ada siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi maupun yang
motivasi belajar yang rendah. Sehingga kedua kelompok siswa tersebut tetap
sama-sama harus diberikan pengembangan dan pembinaan.
C. Proses Pembelajaran untuk Mengembangkan
Motivasi Belajar Subjek Didik
Faktor-faktor
yang dapat disinergikan untuk membangun dan mengembangkan motivasi siswa antara
lain:
1. Tataran
di luar kelas, perhatian dan pengembangan dilakukan di luar kelas dengan
cara-cara:
a. Menekankan
kepada siswa tentang arti pentingnya persiapan dalam menghadapi kehidupan masa
depan serta berpikir dan bekerja semaksimal mungkin.
b. Memberikan
contoh kepada siswa tentang orang-orang sukses dalam kehidupan dan rahasia
kesuksesan mereka yang patut ditiru.
c. Menunjukkan
kepada siswa kegunaan materi pelajaran yang dipelajari dengan kehidupan nyata
sehari-hari.
2. Tataran
di dalam kelas, dilakukan dengan cara:
a. Memberikan
ganjaran kepada siswa untuk pekerjaan-pekerjaan yang diselesaikan.
b. Target
pencapaian belajar harus jelas.
c. Kembangkan
susasana yang memungkinkan siswa merasa diterima dan didukung.
d. Usahakan
merespon pertanyaan siswa secara positif dan segera memberikan pujian kepada
siswa yang mampu mengajukan pertanyaan dengan baik.
e. Dalam
memberikan tugas, sebaiknya perlu dipecah ke dalam rangkaian tugas yang
kecil-kecil sehingga siswa tidak akan merasa berat dalam mengerjakannya.
f. Mengenalkan
kepada siswa tentang “ketuntasan belajar”.
g. Hindari
menciptakan kompetisi yang terlalu intens di antara siswa.
h. Guru
harus menunjukkan kemampuan menguasai bahan yang diajarkan, antusiasisme, dan
kemenarikan dalam mengajar.
D. Pengembangan Motivasi Subjek Didik
Melalui “Model Latihan Motivasi Diri” (Self-motivation
Training Model)
Dengan menggunakan
Latihan Motivasi Diri, siswa dituntut secara aktif mengembangkan motivasi
belajarnya sendiri melalui aktivitasnya sendiri dan memantaunya sendiri. Enam
kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mengembangkan motivasi
belajarnya dengan menggunakan model ini antara lain:
1. Mengembangkan
motivasi intrinsik
Kegiatan yang
dilakukan antara lain:
a. Menulis
tiga alasan mengapa belajar, dengan memfokuskan pada kebutuhan, rasa ingin
tahu, dan kenyamanan dalam belajar.
b. Memikirkan
tentang apa yang akan dilakukan dalam belajar.
2. Memantau
motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik
mencakup tujuan, nilai-nilai, dan minat orang lain yang mempengaruhi diri Anda.
Motivasi ekstrinsik tidak jelek, hanya saja tidak seefektif motivasi intrinsik.
3. Mendeskripsikan
kegiatan apa saja yang dilakukan untuk mengembangkan motivasi belajarnya.
Disini kejujuran
terhadap diri sendiri sangat dituntut agar dapat mencapai hasil yang maksimal.
4. Memantau
dan mendeskripsikan kemajuan kegiatan agar siswa mengetahui dengan sendirinya
sampai dimana kemajuan yang telah dicapai serta sekurang-kurangnya apa yang
masih ada.
5. Memilih
mentor untuk mengembangkan dan membantu semua siswa dengan kriteria-kriteria
tertentu.
6. Membuat
kesimpulan dari keseluruhan kegiatan yang telah dilakukan sehingga dapat
diketahui sampai dimana keefektifan diri siswa selama berlatih mengembangkan
motivasi belajarnya sendiri.
Semua kegiatan tersebut dilakukan secara mandiri oleh siswa
dengan menggunakan “Format Pantau Diri”
yang harus dikerjakan, diisi, dan dilaporkan oleh siswa.
Kalau bisa saya mau minta sumber pustaka dari indikator motivasi belajar yg dicantumkan. Tolong hubungi di itsnasyamsi@gmail.com .
BalasHapusTerima kasih atas perhatiannya.
Salam,
Itsna Syamsi.